Friday 12 April 2013

terahsia Bani Jawi (MALAyu Deutro) . . .


Firman Allah Taala: 'Katakanlah: Sesungguhnya solatku dan ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya dan dengan yang demikian sahaja aku diperintahkan dan aku adalah orang Islam yang awal (yang berserah diri kepada Allah dan mematuhi perintah Nya.' (Surah 6 ‘Al-An’aam:162-163)



Menjejak Pendekar Ahlul Bayt dan Mendaulat Sultan di Tanah Gangga Negara . . .

Bani Jawi (MALAyu Deutro)

Pada masa Dinasti ke-18 Fir’aun di Mesir (sekitar 1. 567 SM - 1. 339 SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang advanced (maju), dengan nama Barus. Pelabuhan ini berkembang dengan baik, dikarenakan ada bangsa yang mengatur, serta menjaganya dari serangan bajak laut atau negara lain. Penguasa Pelabuhan Barus, dike-nal dengan nama Bangsa Malai.

Malai dalam bahasa Sanskrit atau Tamil, berarti bukit atau Gunung. Seperti namanya, Bangsa Malai bermukim di sekitar perbukitan (dataran tinggi). Asal Muasal Bangsa Malai Diperkirakan bangsa Malai, bermula dari 4 (empat) bangsa, yakni: 

Hindia Cina Eropa Arab Purba.

Disingkat ACEH (sampai sekarang istilah ACEH masih dinisbatkan kepada keturunan Bangsa Malai yang tinggal di ujung utara pulau sumatera).

Bangsa yang pertama datang adalah Bangsa Hindia Malaya (Himalaya). Bangsa Himalaya merupakan interaksi antara Bangsa Hindia (keturunan Kusy keturunan Ham bin Nabi Allah Nuh Alayhis Sallam), dengan Bangsa Malaya (keturunan Bangsa Malaya Purba, Atlantis/Sundaland (Penduduk Asli Nusantara), yang selamat dari bencana banjir NUH). Pada awalnya mereka tinggal di kaki gunung Himalaya, sekitar tahun 6. 000 SMmereka datang ke pulau sumatera.

Mereka menyusul kerabatnya bangsa Polinesia (keturunan Heth keturunan Ham bin Nabi Allah Nuh Alayhis Sallam), yang telah terlebih dahulu datang, dan bertempat tinggal di bagian timur Nusantara. Pada sekitar tahun 4. 500 SM, datang Bangsa Cina atau Bangsa Formosa (keturunan Shini keturunan Yafits bin Nabi Allah Nuh Alayhis Sallam). Bangsa ini membawa budaya Agraris dari tempat asalnya.


Setelah itu sekitar tahun 2. 500 SM, datang Bangsa Eropa atau Bangsa Trojan, Romawi Purba (keturunan Rum keturunan Yafits bin Nabi Allah Nuh Alayhis Sallam), mereka membawa Peradaban Harappa, yang dikenal sudah sangat maju.

Dan terakhir sekitar tahun 2. 200 SM datang Bangsa Arab Purba atau Bangsa Khabiru (keturunan ‘Ad keturunan Sam bin Nabi Allah Nuh Alayhis Sallam). Bangsa Khabiru adalah pengikut setia Nabi Allah Hud Alayhis Sallam, mereka datang dengan membawa keyakinan Monotheisme, (One God) di dalam masyarakat pulau sumatera.

Penyatuan ke - empat (4) bangsa ini (Hindia + Cina + Eropa + Arab Purba) di kenal dengan nama Bangsa Malai (Bangsa Aceh Purba/MALAyu Proto), dengan mata penca-harian utama sebagai nelayan dan petani.

Bangsa Malai sebagaimana leluhur pertamanya Bangsa Himalaya, mendiami daerah data-ran tinggi, yaitu di sepanjang Bukit Barisan (dari Pegunungan Pusat Gayo di utara, sampai daerah sekitar Gunung Dempo di selatan).

Bermula dari Bukit Barisan inilah, Bangsa Malai menyebar ke pelosok Nusantara, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Semenanjung Malaya, Siam, Kambujiya, Sunda, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Bangsa Malai Pelindung Nusantara Menurut para sejarawan, Bangsa Mongoloid begitu mendominasi daerah di sebelah utara Nusantara.

Muncul pertanyaan, mengapa bangsa Mongoloid tidak sampai meluaskan kekuasaan sampai ke selatan, bukankah nusantara adalah daerah yang sangat layak untuk dikuasai?

Daerahnya subur, serta tersimpan beraneka bahan tambang seperti emas, timah dan seba-gainya. Apa yang mereka takutkan? 

Jawabnya hanya satu, karena Nusantara ketika itu, dilindungi Bangsa Malai. Bangsa Malai dikenal memiliki kekuatan maritim yang kuat, dan balatentaranya memiliki ilmu bela-diri yang kuat.

Siti Keturah (Qanturah) Leluhur Bani Jawi Pada sekitar tahun 1670 SM, dikhabarkan Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam (keturunan Syalikh keturunan Sam bin Nabi Allah Nuh Alayhis Sallam) telah sampai berdakwah di negeri Bangsa Malai.

Beliau diriwayatkan memperistri puteri Bangsa Malai, yang bernama Siti Keturah (Qan-turah atau Qatura). Dari pernikahan itu Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam di karuniai 6 anak, yang bernama: Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak dan Shuah.

Dari anak keturunan Siti keturah (Qanturah) kelak akan memunculkan bangsa Media (yakni dlm bahasa arab Madyan atau dlm bahasa Ibrani Midian), Khaldea dan MALAyu Deutro (berdasarkan perkiraan, Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam hidup di masa Dinasti Hyksos berkuasa di Mesir Kuno (1730 SM – 1580 SM), sementara versi lain menyebutkan, Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam menikah dengan Siti Keturah (Qanturah), pada sekitar tahun 2025 SM).

Bangsa MALAyu Deutro (Malai Muda), yang saat ini mendiami kepulauan Nusantara, juga mendapat sebutan Bani Jawi. Bani Jawi yang berasal dari kata Bani (Kaum - Kelom-pok) JiWi (Ji = satu:  Wi = Widhi atau Tuhan). Jadi makna Bani Jawi (JiWi) adalah kaum yang meyakini adanya satu Tuhan (One God).

Keterangan mengenai Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam, ditulis oleh sejarawan terkemuka Ibnu ‘Athir dalam bukunya yang terkenal Al ‘Kamil fi Al ‘Tarikh’. Catatan: MALAyu Deutro adalah istilah yang digunakan para sejarawan modern, untuk meng-indentifikasikan Bani Jawi, dimana Ibnu Athir menerangkan bahwa Bani Jawi adalah keturunan Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam.

Keterangan Ibnu Athir ini semakin nyata, ketika baru-baru ini, dari penelitian seorang Profesor Universiti Kebangsaaan MALAYsia (UKM), diperoleh data bahwa, di dalam darah DNA MALAyu, terdapat 27% peratus Variant Mediterranaen (merupakan DNA bangsa-bangsa EURO-Semitik). Variant Mediterranaen sendiri terdapat juga di dalam DNA keturunan Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani Israil.


Suku dari Bani Jawi. Dan sejak dahulu, mereka menganut monotheisme (One God). Pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini boleh kita jumpai pada Keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya ‘Allah Yang Maha Kuasa’, yang dilambangkan dengan ucapan bahasa ‘Nu Ngersakeun’ atau disebut juga ‘Sang Hyang Keresa’.
SEJARAH KOTA BARUS

Sebagai pelabuhan niaga samudera, Barus (Lobu Tua) diperkirakan sudah ada semen-jak 3000 tahun sebelum Masehi. Bahkan ada juga yang memperkirakan lebih jauh dari itu, sekitar 5000 tahun sebelum Nabi Allah Isa Alayhis Sallam lahir.

Perkiraan terakhir itu berdasarkan pada temuan bahan pengawet dari berbagai mummy Fir'aun Mesir kuno yang salah satu bahan pengawetnya menggunakan kapur barus. Getah kayu itu yang paling baik kualitinya kala itu hanya ditemukan di sekitar Barus.

Sejarawan di era kemerdekaan, Prof Muhammad Yamin memperkirakan perdagangan rempah-rempah diantara kamper atau kapor sudah dilakukan pedagang Nusantara sejak 6000 tahun lalu ke berbagai penjuru DUNIA.

Seorang pengembara Yunani, Claudius Ptolomeus menyebutkan bahwa selain pedagang Yunani, pedagang Venesia, India, Arab, dan juga Tiongkok lalu lalang ke Barus untuk men-dapatkan rempah-rempah.

Lalu pada arsip tua India, Kathasaritsagara, sekitar tahun 600 M, mencatat perjalanan seorang Brahmana mencari anaknya hingga ke Barus. Brahmana itu mengunjungi Kela-dvipa (pulau kelapa Sumatera) dengan rute Ketaha (Kedah-MALAYsia), menyusuri pantai Barat hingga ke Karpuradvipa (Barus).

BANGSA YANG HILANG (The Lost Tribe)


Apakah kepentingan mencari bangsa yang hilang bagi Yahudi dari bani Israel? hatta maupun kaum-kaum bani Israel SeDUNIA? Bagi Yahudi Ortodoks tiada apa kepentingan yang amat perlu pun. Jika ada, hanyalah untuk menjejak sejarah mereka sahaja . . . !!!?

Tetapi bagi Yahudi ZIONIS (Mua'laf agama Yahudi = yakni Kaum Ya’juj dan Ma’juj), ianya amat perlu. INI ADALAH KERANA MEREKA AMAT PERCAYA DENGAN RAMALAN DI DALAM KITAB-KITAB AGAMA LEBIH-LEBIH LAGI DI DALAM AL ‘QURAN. 

Mengikut daftar bangsa yang hilang di dalam Kitab Yahudi Kuno, terdapat 12 puak Yahudi di masa lalu iaitu:

1. Reuben
2. Simeon
3. Levi
4. Judah
5. Issachar
6. Zebulun
7. Dan
8. Naphtali
9. Gad
10. Asher
11. Joseph
12. Benjamin

Di dalam 12 puak yang hilang ini, hanya keturunan Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam  sahaja yang hilang daripada rekod Yahudi. Keturunan Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam menurunkan 2 puak yang lain iaitu Manasseh dan Ephraim (Ephraim/Saudi atau Saul). Mengikut satu kitab Yahudi, satu 'lost tribe' Bani Israel (yang mendapat petunjuk ILAHI, iaitu beragama Islam) akan membunuh Yahudi ZIONIS di Palestin.

Di dalam kitab Yahudi kuno yang lain pula, ada mencatatkan golongan Manasseh (Manasye anak kepada Nabi Allah Yusuf Alayhis) bakal menyembelih Yahudi jahat (ZIONIS - Yahudi Kabbalah) di Palestin.

Setelah Yahudi membuat pencarian, terdapat banyak puak golongan Manasseh (Manasye) di sebelah timur. Antaranya, Afghanistan, Pakistan Utara (Patan/Pashtun), sedi-kit India, sedikit Myanmar, sedikit China, sedikit Jepun, sedikit Filipina, sedikit Western Samoa, sedikit Tonga, sedikit Ecuador, sedikit Madagascar dan sedikit Hawaii.

Namun begitu kesemua mereka tahu tentang asal-usul mereka (bercanggahan dengan prinsip 'lost tribe'). Termasuk di Afghanistan dan Pakistan Utara juga (namun yang ber-agama Islam cuma di Afghanistan dan Pakistan Utara - sebab itu mereka diserang oleh Yahudi Amerika dan Russia).

Dalam pada itu, seorang Professor di Amerika bernama Ralph Olssen telah membuat hipotesis baru. Pada mulanya Mua'laf Yahudi ZIONIS menyangkakan Red Indian Amerika adalah ibu bagi segala orang-orang Manasseh 'the lost tribe'. Tetapi kesemua keputusan DNA adalah negatif.

Kemudian Profesor Ralph Olssen mengkaji secara mendalam tentang Book of Mormon (yang diselewengkan dari satu manuskrip kuno) dan membuat kajian DNA sekali. Kepu-tusan beliau adalah, ibu bagi segala keturunan Manasseh (Manasye) adalah orang-orang MALAyu di Semenanjung Tanah MALAyu.

Untuk menguatkan lagi cerita, tidak ada seorang MALAyu pun yang tahu mengenai salasilah keturunan Bani Israel mereka. MALA ADALAH THE LOST TRIBE YANG SEBENAR, LEBIH TERSEMBUNYI DARI THE TRIBE OF DAN (Ethiopia JEWS). 

Jadi jika berpandu kepada kitab Yahudi tua bahwa 'lost tribe' dari kalangan Manasseh (Manasye anak Nabi Allah Yusuf Alayhis) yang bakal berada di barisan hadapan tentera Khalifah’Allah Al‘Mahdi dan bakal menyembelih orang-orang Yahudi di Palestin dan bakal juga memadamkan Israel daripada peta DUNIA. Dengan izin ‘Allah ta’ala jua.


Kenapa Ralph Olssen menyebut Tanah MALAyu ini 'Bumi Mala'? Apakah yang diceri-takan di dalam manuskrip kuno tentang satu bangsa misteri yang berjalan dan berlayar ke hujung DUNIA ?

Dari mana salasilah "MALAyu". 

Yahudi memburu saki baki keturunan Nabi Allah Yusuf Alayhis Sallam?  

Kenapa?  Al ‘MAHDI berasal dari darah keturunan Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam = Ishak + Ismail + "Q" ?. Apakah itu "3Mim"? 

Tiada NABI diutus ke Nusantara?

Islam bertapak kukuh dikelilingi Hinduism dan Budhism, kenapa?

MALAYu – JAWI


Siapakah MALAyu? Dari manakah asalnya MALAyu itu? Ketika ramai pengkaji memperdebatkan kaum-kaum yang hilang seperti The Lost Tribe of Israel, Atlantis, Lemuria, Sodom and Gomorrah malah masih mencari-cari siapakah Gog and Magog (Ya’juj dan Ma’juk), terahsia bangsa misteri ini masih terpelihara di dalam tabut rahsia sejak beribu-ribu tahun.

Tiada siapa yang tahu dari mana asalnya bangsa ini. Bagaimana bangsa ini boleh wujud di tanah paling selatan benua Asia, 'di penghujung DUNIA'. Bangsa yang hilang masih tidur dan ditidurkan. 'Di hujung DUNIA', setelah penat mengembara, bangsa misteri berehat dan berehat . . . tidur dengan lenanya . . . senyap sunyi tanpa siapa mengganggu walaupun Hitler telah pergi ke Tibet menjejak bangsa misteri.

Tetapi dia juga ketinggalan jejak mereka . . . dimanakah bangsa misteri ini meneruskan perjalanan mereka?  Masih adakah masa lagi untuk menjejaki mereka?

'Dihujung DUNIA' bangsa ini masih nyenyak tidur!

KETURAH, Ibu MALAyu

Dalam Kitab Perjanjian Lama ada diabadikan perihal Keturah yakni wanita yang dini-kahi oleh Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam selepas kewafatan Sarah. Menerusi perkah-winan tersebut, Keturah melahirkan 6 orang putera iaitu

Zimran,

Jokshan,

Medan,

Midian,

Ishbak dan

Shuah.

Menurut riwayat Ibnu Athir dalam kitabnya, Al ‘Kamil fil Tarikh, umat Nusantara ter-masuk MALAyu bersalasilah secara terus dengan Ibrahim melalui zuriatnya dengan Keturah ini.

Mengikut catatan Ibnu Yusof dalam kitab Permata Yang Hilang, ada kemungkinan juga bahawa nama MALAyu itu berasal dari perkataan Malai-Ur sempena nama kerajaan Chaldea tempat asal Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam. Ada juga pendapat menyatakan bahawa MALAyu berasal dari perkataan Malai dan Yunan.

Orang MALAyu dikenali sebagai Orang Malai oleh beberapa bangsa lain tapi orang Arab cenderung memanggil orang MALAyu sebagai Bani Jawi. Orang Malai (orang bukit atau gunung) ini mungkin telah mendiami Kemboja sebelum kedatangan Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam ke situ, dan Keturah adalah orang Malai. Apa maknanya semua ini? Maksudnya, MALAyu, Arab dan Yahudi itu bersaudara – dari asal yang sama. Tetapi siapakah Keturah?

Menurut satu versi dari sebuah manuskrip kuno, Keturah adalah isteri yang ke-3 Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam. Setelah kewafatan Sarah, Nabi Allah Ishak Alayhis Sallam telah merayu Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam untuk berkahwin dengan ibu angkat beliau dari kerajaan Champa Kuno (bukan Champa Baru di era Angkor).

Akhirnya Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam bersetuju dan berkahwin dengan Keturah dan telah dikurniakan ALLAH 6 orang anak. Nama anak-anak Keturah adalah Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak dan Shuah. Anak-anak mereka inilah menjadi pengasas kepada bangsa MALAyu. MALAyu diambil dari perkataan 'Mala' (nama bangsa asas Keturah). Lihat, nama ini sama dengan nama yang tertulis dalam manuskrip yang dikaji oleh Ralph Olssen.


Bukan itu sahaja, keturunan Keturah inilah yang ramai tinggal di Tanah MALAyu, Sumatera, Jawa, Borneo, Sulawesi dan Mindanao. Kesemua tempat ini merupakan tempat yang mempunyai tulisan purba yang diadaptasi dari tulisan Semitik Purba (termasuk di dalamnya tulisan Aramaik Kuno dan Ibrani). Tulisan Rencong adalah tulisan rasmi MALAyu. Jawa dan Bugis juga mempunyai tulisan yang hampir serupa.

Agama rasmi MALAyu adalah agama Jawi. Agama Jawi adalah agama Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam. Jawi dikatakan ada perkaitan dengan Levi, iaitu anak kepada Nabi Allah Yaakob Alayhis Sallm.

Levi merupakan ketua Ulama dan ketua Rahib bagi agama Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam di kalangan Bani Israel. Sejak penggalian di sebuah daerah di Jordan menemukan kota purba yang bernama Jawi (Jevi), minat sarjana Barat untuk mengkaji bangsa Mala semakin kuat.

Keturah bukanlah MALAYu. Walaupun beliau melahirkan bangsa MALAyu, Keturah adalah daripada bangsa Mala. MALAyu ADALAH BANGSA MALA + (YANG MEMPUNYAI DARAH KETURUNAN NABI ALLAH IBRAHIM Alayhis Sallam). Sekiranya kita lihat orang-orang asli seperti Mahmeri dan Jakun, bahasa mereka adalah diambil dari bahasa Mala. Semua bangsa seperti Mahmeri, Jakun, Iban, Kadazan, Melanau, Bajau, dan seumpamanya adalah merupakan bangsa asal Mala. DNA bagi bangsa ini adalah 01m-19a.

Ini menerangkan Keturah berasal dari satu kerajaan purba yang sedia ada di Timur ketika zaman Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam. (ada versi yang mengaitkan 'Mala' dengan 'Mon') tetapi ini bukan kaum Mon pada hari ini kerana pertama kaum Mon pada hari ini bukanlah MALAyu pada ertikata sebenarnya dan yang kedua jika terdapat 'benang-benang merah' sekalipun antara Mon dan MALAyu ia adalah proses asimilasi Mala/MALAyu yang kompleks dengan etnik-etnik Indochina.

Perlu diingat MALAYu juga boleh kehilangan identiti mereka akibat penjajahan, perang atau pemaksaan budaya seperti yang berlaku pada orang MALAyu di Cape Town, Filipina, Thailand dan sebagainya. Jadi orang Mon pada hari ini bukanlah MALAyu pada ertikata sebenarnya kerana akibat percampuran etnik yang kompleks walaupun cendekiawan mereka masih mencari-cari kerajaan purba mereka yang dinamakan 'Suvarnabhumi' - menunjukkan mereka mungkin masih mahu menjejak moyang MALA mereka).

Jika kita lihat DNA MALAYu Kedah dan Iban, kedua-dua mereka mempunyai persamaan. Tetapi kenapa MALAyu Kedah (mewakili kepada semua MALAyu di semenanjung dan Indonesia yang pernah mempunyai peradaban dan kerajaan) lebih bijak dan segak?

Ini adalah kerana mereka daripada keturunan Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam dan Keturah. Begitu juga MALAyu Selangor, Perak, Johor dan lain-lain serta Mahmeri. Kedua-dua puak ini mempunyai DNA yang serupa. Namun MALAyu Selangor jauh lebih bijak dan segak daripada Mahmeri. Punca perbezaan adalah daripada genetik Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam.

Jadi jika kita menjejak MALAYu dari susur galur MALA Kuno (iaitu jurai Keturah dari kerajaan misteri dari Timur Jauh ini), jejak akan menjadi lebih kompleks, merangkumi persoalan Ophir, Tanah Punt (The Land of Gods - nenek moyang Firaun Purba), kerajaan-kerajaan misteri sezaman atau lebih tua dari era Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam dan Akkadia-Babylon hinggalah era sebelum Banjir Besar, Lemuria dan Atlantis. INI ADALAH KISAH YANG LAIN. MISTERI YANG LAIN.

Jawab soalan ini. Bagaimana Ptolemy boleh mengetahui peta lengkap Semenanjung Tanah MALAYu pada abad kedua Sebelum Masehi berserta gelaran Golden Chersonese (Semenanjung Emas)??? Padahal mengikut sejarah moden orang-orang Barat hanya sampai di DUNIA sebelah sini selepas ekspedisi penjelajah Sepanyol dan Portugis seperti Magelland.

Ada misteri di situ. Sama seperti Piri Reis yang membuat peta paling misteri di DUNIA berdasarkan manuskrip peta-peta kuno, Ptolemy juga mendapat sumber yang sama, dari manuskrip peta-peta kuno lama sebelum era Yunani. Sebahagiannya dari era Firaun kuno (ingat, perpustakaan Iskandariah yang terkenal, yang menyimpan sejumlah besar manu-skrip purba).

Namun MALA bukanlah bangsa asal. Mala mempunyai 'benang-benang merah' dengan bangsa Scythia. Scythia merupakan bangsa asas kepada semua puak Eskimo, asli Yunan, asli Dai, asli Taiwan, hingga ke kaum Ainu di Jepun dan suku misteri di pulau-pulau Jepun sebelum kedatangan kaum Yamato (kaum dominan Jepun pada hari ini), Lembah Mekong, Tanah MALAyu, Borneo, Sumatera, Jawa, Sulawesi, Filipina, Pasifik, Madagascar dan Ame-rika Latin.

Scythia merupakan sebuah bangsa nomad berkerajaan yang berasal daripada Asia Tengah (ingat Teori kapak Tua dan bangsa Kambuja)? berhampiran dengan Laut Hitam. Kaitan antara MALAyu dengan Scythia telah dirumus oleh seorang arkeologis Eropah di sekitar tahun 1830an lagi. Maka ada kemungkinan Scythia merupakan bangsa asal dari-pada Nabi Allah Adam Alayhis Sallam. Ini kerana Nabi Allah Adam Alayhis Sallam mem-punyai 22 pasang anak, atau bermaksud 22 bangsa asas (kajian setakat ini).

Kambuja, Aryan, Mala, Manessah (Manasye), suku Sakya dan Buddha

Bangsa MALA itu memang bukan dari Yahudi. Perlu diingat Yahudi itu dari lelaki bernama Yehuda (Anak Nabi Allah Yaakob Alayhis Sallam yang berkomplot dengan abangnya Shimon (Simeon) untuk membunuh Nabi Allah Yusof Alayhis Sallam). Sedangkan hipothesis dari Ralph Olsen mengatakan Bangsa MALA ini dari Bani Menasseh (Manasye) anak kepada Nabi Allah Yusof Alayhis Sallam ini jelas bila kajian DNA telah dilakukan pada puak 'Bani Menasseh' di daerah Assam, Burma telah mengesahkan mereka ada DNA bangsa Israel.

Daerah Assam adalah laluan Mala-Deutro @bani Menasseh yang lari dari peperangan Assyrian yang membumihanguskan Kota Nineveh kerajaan Judah. Kajian mengatakan Bahasa MALAyu juga wujud di daerah Assam. Oleh kerana itu, bangsa MALA yang sifatnya tidak menyenangi 'Yahudi' ini memang ada kaitan dengan sirah Nabi Allah Yusof Alayhis Sallam yang dibuang dalam perigi oleh saudaranya iaitu Shimon dan Yahuda.

Disini adalah ditegaskan sekiranya bangsa MALA ada bloodline dengan bani Menasseh (Manasye Keturunan Nabi Allah Yusof Alayhis Sallam @Joseph), maka layak lah digelar berketurunan Bani Israel bukan Yahudi.

Kerana Bani Israel itu bertebaran luas di bumi ini yang mana ianya lahir dari 12 anak keturunan Nabi Allah Yaakob Alayhis Sallam, sedangkan Yahudi hanya salah satu suku kaum dalam ras bani Israel.

Firman Allah Taala: ‘(Demikianlah wasiat Nabi Yaakub, bukan sebagaimana yang kamu katakan itu wahai orang-orang Yahudi)! Kamu tiada hadir ketika Nabi Yaakub hampir mati, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: ‘Apakah yang kamu akan sembah sesudah aku mati?’ Mereka menjawab: ‘Kami menyembah Tuhanmu dan Tuhan datuk nenekmu Ibrahim dan Ismail dan Ishak, iaitu Tuhan yang Maha Esa, dan kepadaNyalah sahaja kami berserah diri (dengan penuh iman)’. (Surah 'Al ‘Baqarah  2: 133)

Firman Allah Taala: 'Orang-orang kafir Yahudi dari Bani Israil telah dilaknat (di dalam Kitab-kitab Zabur dan Injil) melalui lidah Nabi Daud dan Nabi Isa ibni Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka menderhaka dan selalu menceroboh'. (Surah  Al 'Ma’idah 5: 78)

Firman Allah Taala: ‘Bukanlah Nabi Ibrahim itu seorang pemeluk agama Yahudi, dan bukanlah ia seorang pemeluk agama Kristian, tetapi ia seorang yang tetap di atas dasar Tauhid sebagai seorang Muslim (yang taat dan berserah bulat-bulat kepada Allah), dan ia pula bukanlah dari orang-orang musyrik.’ (Surah 'Ali `Imran 3: 67)

Samalah dalam kes pendita Yahudi (Yahuda) mengatakan bahawa Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam itu Yahudi, lalu Allah SubhanahuwaTa’ala tegaskan baginda bukan Yahudi. Mana tidaknya, Yahudi hanya salah satu suku kaum dari Bani Israel yang wujud lama sele-pas Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam.

Seperkara lagi bangsa Israel bertebaran hingga ke bumi Afrika dan puak Lembah Afrika memang ada genetik Israel dari Bani Benjamin @Bunyamin iaitu adik kepada Nabi Allah Yusof Alayhis Sallam malahan di China pun ada keturunan bani Isarel yang dah ber-campur dgn bangsa Cina iaitu Puak Cina Kaifeng.

Jadi Lost Tribe Israel memang lari ke sebelah Asia melalui 'Laluan Sutera' untuk turun ke Yunnan, Mekong dan Indochina hinnga terserap dalam bangsa MALA (Hari ini pegang syariat Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam  yakni Islam). Ada yang terpisah ke China lalu membentuk komuniti Kaifeng.


Jadi bani Israel merangkumi keturunan Nabi Allah Ibrahim Alayhis Sallam turun kepada Nabi Allah Ishak Alayhis Sallam lalu pada Nabi Allah Yaakob Alayhis Sallam dan turun kepada seluruh 12 anak Nabi Nabi Allah Yaakob Alayhis Sallam, jadi pengkhianatan Yahudi (Perisitwa Samiri dan Sapi) adalah pilihan puak Yahudi itu sendiri tiada kaitan dengan ras Israel lain yang masih memegang syariat menTauhidkan Allah Ta’ala.

Kajian genome oleh Rabbai Jacobovici telah dilakukan untuk mengesahkan hipothesis Dr. Ralph Olsen berkenaan Israel DNA variant dalam Bangsa MALA (rujuk website beliau, link: www.mormonslocation.com). Projek genome itu dijangka lengkap dalam masa 5 hingga 10 tahun akan datang khusus untuk menjejaki lost tribe di sebelah South East Asia region.

(KESIMPULANNYA): “Siapa yang berhenti menjejak MALAyu hingga ke Vietnam = maka hanya itulah asal keturunannya.

 Jika ada yang mendakwa MALAyuNya dari Yunnan 

= maka Yunnan lah MALAyunya itu.


Dan sesiapa yang berkata MALAyu itu pernah tinggal di Tibet, di kaki gunung Himalaya, dia telah sampai ke separuh perjalanan bangsanya”  =  'Mim' . . .

ps: Jangan anda bertanya pada bukan ahlinya. Karana ianya perbuatan yang sia-sia.
TANYA pada ahlinya (pakar). 

DOKTOR SEJARAH ANDA

Abang sakit apa? Buta sejarah?
Biar Cik Seri suapkan ubat sampai celik ekk!


Menjejak 10 Suku ‘Puak Bani Israel Yang Hilang’ - "Quest for the Lost Tribes" dokumentari oleh Simcha Jacobovici. Selepas serangan tentera Assyria ke atas bumi Israel pada tahun ke-8 SM, 10 puak Bani Israel yang mendiami bahagian utara telah dihambat keluar dari negara mereka. Sehingga hari ini, kepulangan mereka ke Baitul Muqaddis dinantikan setiap Muslim dan Ahli Kitab, sebagai petunjuk bermulanya era Akhir Zaman. Dan hari ini, perjalanan pulang mereka sudah pun bermula. Semoga perjalanan menjejak 'domba yang hilang' dari keluarga Daud Alayhis Sallam ini membuka mata Muslim berkenaan berita di dalam Taurat dan Injil tersebut: iaitu suku-suku dari Bani Simeon, Reuben, Issachar, Zebulun, Dan, Naphtali, Gad, Asher, Ephraim dan Manasseh. Time Of video: 09:23. The video explains the rest . . .

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...